Pages

slide show

Biarlah Sedikit Perkataanmu!

hush1.jpg (400×267)
"We women talk too much, nevertheless we only say half of what we know."
(Nancy Witcher Astor, Viscountess quotes)
Wanita terkenal dengan kemampuan lebihnya dalam hal berbicara. Menurut survei dan kenyataan yang ada, kaum wanita berbicara lebih banyak daripada kaum pria.

Nilai Hidup

nilaihiduuup.jpg (460×308)

Life is not about feeling, it's about willing


Pernahkah Anda jatuh pada titik di mana Anda merasa bahwa Anda tidak ingin hidup lagi?! Cobaan hidup yang begitu berat dan tak habis-habisnya seolah menekan Anda begitu berat, sampai-sampai Anda merasa tak kuat untuk bertahan lagi. Hati pun berkecamuk dan mulai sering bertanya sampai kapan Anda bakal hidup seperti ini terus.Mungkin hal ini lebih banyak dialami oleh seseorang dengan kepribadian yang cenderung melankolis (pemikir yang cermat). Namun, bukan berarti seseorang dengan karakter lain seperti kolerik (tegas dan dominan), plegmatis (stabil), maupun sanguin (si periang yang intim) tidak pernah

dyingsunflower_flickr.jpg (460×379)
"Sometimes the end is just the beginning..." - Inspirational movie, TOUCHED BY AN ANGEL -


Apakah Anda merasa sedih karena sedang berpisah dengan seseorang? Ditinggalkan oleh orang yang paling kita sayangi, atau justru malah kita yang harus meninggalkan orang yang kita sayangi oleh karena suatu hal? Atau kehilangan sesuatu, misalnya pekerjaan dan harus memulai dari nol kembali usaha yang selama ini Anda pupuk?Mungkin saja salah satu di antara kita saat ini sedang gundah karena orang yang kita cintai pergi untuk orang lain, alias selingkuh. Atau keluarga terdekat harus berpulang, usia beliau memang sudah 80 tahun. Hmmm...begitu banyak peristiwa kehilangan, ditinggalkan atau meninggalkan, dan semua itu membuat Anda berderai air mata dan terselubung dalam duka. Apakah selamanya Anda selalu menilai hal itu dengan kesedihan?Mari kita lihat sisi lain, sebuah sudut yang mungkin terlewat dari pandangan Anda. Ambil sebuah contoh bunga matahari, Anda tentu tahu bunga tersebut kan? Bunga kuning, cerah dan ceria yang selalu membuat suasana seakan meriah dan menyenangkan. Sosoknya yang tinggi dan anggun selalu menjadi pusat perhatian. Indah dan begitu mengagumkan. Namun kemudian tak berapa lama ia menjadi layu, kering dan mati.Menurut Anda apakah itu adalah akhir si bunga matahari? Hampir semua mungkin akan menjawab ya, karena apabila bunga sudah layu dan kering berikutnya ia akan mati. Tetapi tidak demikian, yang terjadi adalah bunga itu membawa biji-biji benih baru, jumlahnya ribuan dan sulit dihitung dengan jari. Biji-biji tersebut adalah benih bunga-bunga baru yang akan menceriakan alam. Nah, begitu juga saat Anda kehilangan, ditinggalkan, atau meninggalkan, ini bukanlah sebuah akhir yang menyedihkan, namun juga sebuah awal dari sesuatu yang baru. Sesuatu yang lebih besar dari apa yang pernah kita pikirkan.Air mata boleh menetes, perasaan boleh hampa, tetapi semangat harus tetap dipacu, seiring dengan waktu yang terus bergulir maju. Tak ada jalan untuk mundur dan kembali ke masa lalu. Semuanya selalu bergerak ke depan, menyongsong suatu hal yang lebih besar. Selalu bersemangat, segala sesuatunya baru saja dimulai! (¤†¤M.W.S¤†¤)

Pengertian Mengundang Kedamaian

1199.jpg (619×364)

Anda dapat hidup rukun dan damai dengan orang lain jika ada pengertian satu sama lain. Pengertian bahwa tiap manusia berbeda. Pengertian bahwa Anda tak bisa memenuhi tuntutan semua orang dan orang lain juga tidak harus memenuhi semua tuntutan Anda.

Pengertian bahwa tiap manusia memiliki standarnya sendiri-sendiri, misal tentang keindahan, kerapian, kebersihan, lezatnya makanan, dinginnya cuaca, lucunya sebuah film komedi, bagusnya sehelai gaun, maupun hal lainnya.Sebab apa yang menurut Anda bagus belum tentu bagus bagi orang lain. Makanan yang menurut Anda enak belum tentu enak buat orang lain.Anda mungkin juga bakal tertawa terbahak-bahak jika melihat sebuah film,

Memulai Dari Nol

zero_number_flickr.jpg (460×353)
Seringkali kita dengar kalimat, "dimulai dari angka nol ya..." Ya! betul, memang kalimat ini seringkali diucapkan pria atau wanita berseragam merah yang memberikan senyumnya ramah ketika membantu mengisi bahan bakar kendaraan kita. Mungkin jika hanya didengarkan sekilas saja, kalimat ini tak ada pengaruh dan arti apa-apa selain mengingatkan pada iklan di televisi. Tapi tunggu dulu...coba resapkan lagi maknanya di dalam hati Anda.


Kemajuan teknologi menuntut segala sesuatu harus instan dan serba cepat. Di sana sini kita lihat restoran fast food berdiri tegak memberikan service dan menu makanan yang serba cepat. Ada lagi berbagai makanan instan yang cukup diseduh dengan air panas dan tak sampai 5 menit siap untuk dimakan. Karena kebiasaan tersebut kemudian kita jadi terbawa suasana dan menginginkan segala sesuatu lainnya instan dan cepat.Sebut saja beberapa

Kebiasaan Mencatat

Sebuah pepatah bijak mengatakan, ingatan yang kuat masih kalah dengan tulisan yang buram di atas kertas. Ini mengandung makna, bahwa dari catatan-catatan yang kita buat, ada banyak hal yang bisa kita simpan. Dan, sebagaimana sejarah yang tertulis di dinding-dinding gua, kita pun akhirnya bisa belajar kisah-kisah lama dari catatan sejarah tersebut.

Karena itu, kebiasaan mencatat, meski terkesan sepele, namun punya banyak manfaat. Saat ide datang, kita bisa langsung merekamnya dalam kata-kata yang tercatat. Saat berdiskusi dengan banyak pendapat, kita akan bisa memperoleh manfaat dengan mencatat banyak masukan yang didapat. Sehingga, setiap catatan yang kita buat, akan mampu menjadi bahan yang bisa kita olah sesuai bidang yang kita garap.


Tentu, jangan dilupakan satu hal, segera ubah catatan itu jadi catatan yang "hidup". Yakni, dengan menjadikan setiap hal positif yang ada dalam catatan menjadi tindakan nyata. Sehingga, setiap ide akan jadi aksi yang membawa kebaikan, dan setiap hasil diskusi akan jadi solusi nyata.



Salam sukses Luar Biasa!!

Kekayaan dan Kebahagiaan

Pagi ini pada talkshow motivasi rutin di jaringan radio Sonora, saya membawakan cerita "Kekayaan dan Kebahagiaan". Cerita itu menggambarkan bahwa kekayaan sering dianggap segala-galanya karena dari sana kebahagiaan bisa didapat.

Kekayaan bisa mendatangkan kebahagiaan, itu memang benar. Namun tak ada jaminan dengan kaya kita akan bahagia. Banyak orang yang memiliki harta berlimpah namun kebahagiaannya terenggut oleh kesibukannya mengumpulkan harta benda. Atau mereka kaya tapi rumah tangganya berantakan. Ada juga orang kaya tetapi tak bahagia karena diraih dengan cara tidak halal, lalu ia harus menjalani masa tua di jeruji besi karena ketahuan korupsi.


Mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya memang tidak salah. Bahkan seharusnya kita mati-matian meraihnya. Setelah itu, jangan lupa, berbagi dengan sesama. Ada penelitian yang menyebutkan, seseorang akan merasa bahagia saat ia memberikan sebagian hartanya pada orang lain. Bahkan disebutkan, jaringan otak seolah bercahaya kala seseorang menyumbangkan hartanya. Dan tentu saja, hanya orang yang punya yang bisa menyumbang.


Penelitian lain memberikan kesimpulan bahwa kekayaan tak menjamin kebahagiaan. Dari literatur yang saya baca, peneliti dari University of Warwick dan Cardiff University, Inggris, melakukan penelitian mengenai hubungan kebahagiaan dan pendapatan seseorang. Ternyata seseorang yang memiliki pendapatkan Rp 1 miliar setahun tak merasakan bahagia ketika ia mengetahui tetangga atau temannya memiliki pendapatan lebih tinggi darinya.


Namun ada orang yang memiliki cara pandang berbeda saat melihat kekayaannya. Orang-orang ini adalah yang mensyukuri apa yang didapatnya. Mereka selalu membandingkan dirinya dengan orang lain yang kurang beruntung lalu mensyukuri apa yang diperolehnya. Orang-orang inilah, menurut penelitian itu, yang meraih kebahagiaan. Itulah pentingnya berpikiran positif.


Sahabat yang Luar Biasa!


Memiliki kekayaan sebanyak apapun tidak menjamin kebahagiaan, apalagi jika memperolehnya dengan melanggar hukum alam, hukum negara serta mengorbankan nama baik diri sendiri dan keluarga. Menjadi kaya itu tidak salah, tapi usahakan untuk menjadi orang kaya yang bahagia. Mari syukuri apa yang kita dapat dan tetap semangat dalam berkarya dan berikhtiar dengan cara yang positif, baik, dan halal.


Salam sukses Luar Biasa!

Mencari Kebahagiaan

etiap orang punya standar kebahagiaan masing-masing. Mungkin hari ini yang membuatnya bahagia adalah ketika bisa menyelesaikan tugas lebih cepat dari biasanya. Namun di kesempatan lain, kebahagian bisa diperoleh saat mendapatkan tantangan baru yang menjanjikan prestasi lebih baik. Mendapatkan tantangannya saja sudah membuatnya bahagia dan mendatangkan kegairahan kerja tersendiri, apalagi bila sudah bisa menyelesaikannya.

Jauh di seberang sana, mereka yang hidup sederhana sudah merasa bahagia luar biasa ketika mendapatkan sepiring nasi meski belum ada jaminan di sore hari bisa mendapat makan. Mereka tetap bahagia dan mensyukuri rezeki yang didapatnya.


Bahagia memang bukan hanya milik orang kaya. Kebahagiaan ada di mana-mana karena milik semua orang, miskin ataupun kaya. Orang kaya mungkin lebih sering bahagia karena banyak keinginannya bisa terpenuhi dengan membelanjakan uangnya. Tetapi itu tak menjamin orang yang memiliki uang banyak lebih bahagia dibanding mereka yang uang atau kekayaannya lebih sedikit.

Suatu penelitian menyebutkan bahwa orang yang selalu membanding-bandingkan kekayaan atau jabatan yang diperolehnya dengan tetangga atau teman-temannya cenderung tidak bahagia. Mereka yang tahu ternyata gajinya lebih kecil dari teman atau tetangganya segera merasa kecewa. Dan makin tak bahagia jika ternyata gajinya paling kecil dari teman-teman dekatnya.


Masalahnya, bagaimana menemukan kebahagiaan itu?



Sahabat yang Luar Biasa!


Pagi ini pada talkshow di Radio Sonora saya membahas tema "Mencari Kebahagiaan". Ini tema yang menarik, yang menjadi perhatian kita setiap saat.


Menurut saya, kunci kebahagiaan itu terletak pada sikap kita mensyukuri apa yang telah dicapai. Dengan mensyukuri atas segala sesuatu yang telah kita miliki, maka kebahagiaan akan selalu mengalir di kehidupan kita. Jangan mencari kesempurnaan tapi sempurnakan apa yang telah ada. Jangan sesali apa yang hilang, tapi fokuslah pada apa yang telah kita miliki. Salam sukses luar biasa!

Berpikir Jernih

Kita semua tengah prihatin dengan ketidakberhasilan Kongres Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memilih ketua umumnya sesuai dengan yang diagendakan pada Jumat, 20 Mei 2011, kemarin. Kongres berlangsung ricuh. Peserta saling hardik, gontok-gontokkan, hingga akhirnya sidang ditutup tanpa menghasilkan keputusan.

Banyak peserta mengemukakan pendapatnya tidak dengan pikiran jernih, memaksakan diri, dan tak menghormati pendapat orang lain. Ini terlihat dari tayangan berita TV yang diputar berulang-ulang dan berita lainnya yang tersebar di berbagai media. Kita sebagai warga hanya bisa mengelus dada dan harap-harap cemas agar sanksi berat dari FIFA tidak turun.


Ada yang menduga, kekisruhan itu akan membuat PSSI dibekukan FIFA jika tak segera melakukan langkah-langkah positif dari pihak-pihak yang berwenang. Jika sanki terjadi kesebelasan nasional Indonesia tak bisa berlaga di pertandingan-pertandingan internasional. Latihan para pemain akan sia-sia. Harapan sepakbola kita berprestasi di kancah internaisonal yang tentu saja akan membanggakan bangsa dan negara juga tak mungkin tercapai.


Jika semua peserta bisa mengikuti kongres dengan pikiran jernih, hasilnya tentu akan lain.


Teman-teman yang Luar Biasa!


Pagi tadi saya membahas tema "Berpikir Jernih" pada talkshow rutin saya di Radio Sonora dengan ilustrasi cerita "Air Sungai yang Kotor".Suatu tema yang menarik dan up-date dengan kondisi yang ada.


Namun, sebenarnya, bukan karena masalah PSSI itu yang membuat saya mengangkat tema tersebut. Sebagai manusia kita tak pernah luput dari masalah yang selalu datang silih berganti. Saat masalah muncul, pikiran jadi kusut. Namun, pikiran yang kusut tidak akan banyak membantu, malah akan semakin memperumit keadaan. Sebaliknya, pikiran yang tenang dan jernih akan membuat kita lebih bijaksana dalam mengambil keputusan maupun solusi atas masalah tersebut. Karena itu jika masalah datang, tenangkan pikiran. Tak perlu memaksakan mengambil keputusan di saat pikiran sedang kusut.


Salam sukses Luar Biasa!!

Pentingnya Check dan Re-Check


Penulis : Andrie Wongso
Rating Artikel : 
Kamis, 26-Mei-2011
Pada hari Sabtu, 21 Mei 2011, saya seminar "8 Dragon Spirit Bruce Lee" di Medan. Malamnya, saya dijamu seorang kawan yang sekaligus menawarkan diri untuk mengantar saya ke airport esok harinya. Menurut staf di Jakarta, pesawat akan berangkat pukul 09.00 pagi dari Medan dan sang kawan menawarkan menjemput pukul 08.00.

Besoknya, sehabis breakfast di JW Marriott Hotel tempat saya menginap, kawan saya itu menjemput. Sekitar pukul 08.10, kami pun berangkat ke airportdengan waktu tempuh sekitar 15 menit.


Setelah sampai di sana, di depan counter, saya mengambil print-out e-ticket. Wah, saya beru ngeh, kalau ternyata pesawat Garuda Indonesia yang akan saya tumpangi berangkat pukul 08.40!


Petugas di counter seperti tahu akan hal itu.


Sambil tersenyum dia menyapa, "Bapak penumpang pesawat yang berangkat pukul 08.40 ya? Maaf, pintu keberangkatan sudah ditutup, pesawat sebentar lagi akan terbang. Next flight jam 12."


Saya tertegun sejenak. Hari itu saya ada agenda penting, book review & book signing buku terbaru "Bruce Lee 40 Spirit of Success" di Gramedia Mal Citraland, Jakarta, pukul 14.00. Kalau begini, acara terancam molor.


Untungnya, petugas tersebut sigap memberikan solusi.


"Kalau buru-buru, terpaksa harus pindah ke penerbangan Citilink yang berangkat jam 10.00 nanti. Tapi mohon maaf Pak, tidak ada business class, semua economy class. Dan Bapak harus beli tiket baru."


Saya mengambil keputusan cepat untuk pulang menggunakan Citilink dan tiba di Jakarta sekitar pukul 12.00 lebih. Dari bandara, saya langsung ke Citraland untuk acara bedah buku.


Sahabat yang Luar Biasa!

Atas kejadian tersebut, saya tidak menyalahkan siapa pun. Malah sebaliknya, bersyukur karena pada hari itu mendapat suatu pelajaran yang sangat efektif dan bernilai.


Betapa pentingnya kata-kata manajemen yang telah populer selama ini yaitu "check and re-check"! Kalau sekiranya kemarin malam atau pagi itu saya bersikap teliti dan melihat dulu print-out e-ticket itu, tidak akan terjadi penundaan penerbangan.


Yang pasti, kejadian seperti ini tidak pernah akan terjadi lagi, untuk yang kedua kalinya. Dan sungguh saya terhibur, karena sesampainya di Gramedia Citraland, sudah banyak rekan dan sahabat yang berkumpul. Bedah buku Bruce Lee pun berlangsung sukses luar biasa!


___________________



Selama lebih dari 20 tahun ini, saya mempunyai kebiasaan menulis "catatan-catatan kecil" tentang apa-apa yang saya jalani sehari-hari - baik berupa renungan, ide2, maupun peristiwa yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, yang terjadi pada diri saya/orang lain.


Bagi saya, menulis "catatan kecil" ternyata mampu memperkaya wisdom & wawasan, serta sangat bermanfaat dalam menunjang proses perjuangan saya dalam pencapaian kehidupan sukses. Saat ini, dengan adanya wadah facebook, twitter, & website (AndrieWongso.com) yang tersedia, saya ingin sharing/membagikan "catatan kecil" kepada teman-teman semua. Saya yakin, hal ini akan bermanfaat dan bisa dipakai sebagai pendorong teman-teman semua dalam membangun kekayaan mental, demi terciptanya kehidupan sukses yang lebih bernilai. Salam Sukses Luar Biasa!!

Membangun Karakter Sukses Penulis

Kita baru saja menyaksikan tim bulutangkis Indonesia yang telah berjuang maksimal di Piala Sudirman namun harus mengakui keunggulan Denmark pada babak semifinal; kalah 1-3 pada Sabtu (28/5). Mimpi juara untuk yang kedua kalinya pun pupus. Gelar juara tahun ini kembali diraih tim China.

Sejak digelar tahun 1989 memang baru ada tiga negara yang bisa juara, masing-masing adalah China 8 kali juara, Korea Selatan 3 kali dan Indonesia sekali. Indonesia jadi juara pada pegelaran pertama tahun 1989.Sejak itu, meski gagasan kejuaraan ini dari Indonesia sebagai penghormatan pada tokoh bulutangkis nasional Dick Sudirman, pendiri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Indonesia selalu gagal dalam percobaan meraih juara. Padahal Indonesia bisa masuk final sebanyak 7 kali.


Memang tampak bahwa masalah mental jadi hal yang perlu dibenahisegera kalau mau jadi juara lagi. Lihat saja, dari empat negara yang pernah berlaga di final (China - 9 kali, Indonesia - 7 kali, Korea Selatan - 6 kali, dan Denmark - 2 kali) kelihatan kalau Indonesia "bermasalah" dengan mental para pemainnya. Dari tujuh kali final Indonesia hanya sekali juara, itu pun ketika dilaksanakan di Jakarta. Bandingkan dengan China yang hanya gagal sekali di final (8 : 9), atau Korea Selatan yang gagal tiga kali (3 : 6). Dari statistik itu juga tampak, setiap kali berhadapan dengan China, Indonesia selalu kalah.


Sahabat yang Luar Biasa!


Pagi tadi dalam talkshow rutin di Radio Sonora, saya membawakan tema penting untuk memperbaiki mental ini yaitu "Membangun Karakter Sukses"!Saya mengilustrasikannya dalam cerita "Kebiasaan yang Diulang".


Kebiasaan yang terus diulang akan melahirkan keahlian. Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.


Apakah kita bisa juara lagi? Saya katakan, pasti bisa!Tetapi kita harus mengubah mental seperti sulitnya mengalahkan China menjadi pasti bisa mengalahkan mereka. Tekad ini perlu kita sadari.


Untuk mencapainya, dimulai dengan membangun karakter sukses melalui kebiasaan-kebiasaan seperti berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, dan lain sebagainya. Kebiasaan ini juga tak hanya untuk meraih keberhasilan di bidang olahraga tetapi juga untuk meraih sukses di bidang kehidupan lain. Oleh karena itu, mari kita mulai membangun kebiasaan positif itu dari sekarang.


Salam sukses luar biasa!

Bagaimana menghilangkan rasa malas?

Bagaimana menghilangkan rasa malas?

Beberapa kali mengikuti seminar, dan beberapa kali mengikuti workshop, pertanyaan ini sering terlintas untuk saya tanyakan. Para pembicara menyampaikan pandangannya dengan berbagai jawaban yang pada intinya sama yaitu "Ubahlah kebiasaan Anda". Sayangnya pada saat saya belum memahami maksud mereka tersebut dulu, saya masih merasa seperti dibelenggu oleh rasa malas yang sangat akut.

Hari-hari pun telah saya jalani untuk mencoba memahami apa yang harussaya lakukan sebenarnya. Bagaimana saya harus mengubah kebiasaan ini, dan haruskah saya terus memelihara kebiasaan yang mungkin nantinya bisa "membunuh" saya?


Akhirnya jawabannya adalah saya harus berdamai dengan diri saya sendiri. Kenapa seperti itu? Jawaban pun datang begitu saja. Ternyata saya terlalu memanjakan diri saya dan membiarkan keinginan yang menguasai diri.


Proses penyadaran diri saya ini memerlukan waktu yang tergolong cukup lama, berjuang pun adalah pilihan yang tepat. Saya membutuhkan diri saya yang rajin, diri saya yang memiliki integritas yang tinggi, dan membutuhkan diri saya yang berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan.


Akhirnya kini pelan namun pasti hal itu mulai terwujud, sifat malas yang sebelumnya hampir menggerogoti seluruh pikiran saya mulai sedikit demi sedikit berkurang.


Pada intinya, perubahan sebenarnya yang memiliki peran yang sangat besar adalah dimulai dari sendiri, mulailah dengan berdamai dan kemudian ubahlah dari yang terkecil terlebih dahulu.

Meraih Kinerja Puncak

meraih kinerja puncak
Meraih kinerja puncak adalah salah satu syarat yang harus Anda miliki jika ingin berprestasi. Baik dalam karir maupun bisnis termasuk dalam pendidikan dan olah raga. Para juara dalam balap motor adalah mereka yang menjalankan motornya dengan kinerja tertinggi. Begitu juga dengan orang yang sukses dalam karir, mereka memiliki kinerja yang tinggi saat bekerja. Semua bidang, memerlukan kinerja puncak jika ingin sukses.

Meraih kinerja puncak menjadi semakin penting di zaman informasi dan serba cepat ini. Persaingan yang semakin ketat tidak mengijinkan kita untuk asal bekerja, santai, dan dengan hasil yang pas-pasan.
Lalu bagaimana agar memiliki kinerja puncak? Saya akan ibaratkan dengan sepeda motor.

Meraih Kinerja Puncak Dipengaruhi Oleh Mesin

Rancangan mesin dan kondisi mesin sebuah motor akan mempengaruhi kinerja motor tersebut. Rancangan yang baik, dengan tenaga dan akselerasi yang pas akan menjadikan motor memiliki kinerja yang luar biasa. Itulah kenapa tim MotoGP memiliki tim khusus yang menangani masalah mesin yang terdiri dari para teknisi dan engineer yang ahli. Mereka membayar mahal untuk ini. Tim khusus ini mulai merancang, memodifikasi, dan menjaga mesin dalam kondisi terbaik.
Lalu apa mesin dalam diri kita? Mesin itu adalah tubuh dan pikiran sadar Anda. Kabar baiknya, tubuh dan pikiran kita sudah di desain sempurna oleh Sang Pencipta, sehingga tugas kita adalah bagaimana kita meningkatkan dan menjaga kondisi pikiran kita dalam kondisi puncak.
Kondisi tubuh kita yang baik adalah sehat dan bugar yang akan sangat mempengaruhi kondisi pikiran kita. Pikiran sehat adalah pikiran yang stabil dan tidak tertekan (stress). Tubuh dan pikiran sehat akan menghasilkan kinerja puncak. Kita tidak bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa jika kita sakit-sakitan terus. Meski, faktor kesehatan tubuh dan pikiran bukanlah satu-satunya faktor, tetapi memberikan peran signifikan dalam meraih kinerja puncak.
Menjaga tubuh tetap sehat dan bugar bisa dilakukan dengan asupan gizi yang seimbang dan juga tentu olah raga. Pikiran sehat juga memerlukan nutrisi yang cukup, menghindari stress, dan melatihnya dengan tetap membaca serta melatih pikiran kita.

Mesin Tidak Berguna Tanpa Bahan Bakar

Yup, bagaimana pun hebatnya mesih, tanpa bahan bakar tidak akan jalan. Dan, bahan bakar itu adalah motivasi. Anda memiliki tubuh dan pikiran sehat, tetapi tidak memiliki motivasi untuk menggunakannya akan percuma. Meraih kinerja puncak harus dengan tindakan dan kualitas tindakan dipengauhi oleh motivasi Anda.
Untuk itulah Anda harus terus membangkitkan dan menjaga motivasi Anda agar bisa tetap bertindak. Semakin tinggi motivasi Anda, akan semakin hebat tindakan Anda sehingga Anda akan meraih kinerja puncak.

Sejauh Mana Anda Bisa Menggunakan Sepeda Motor?

Mungkin Anda sudah memiliki mesin yang hebat (tubuh dan pikiran yang sehat) dan memiliki bahan bakar yang cukup (motivasi tinggi) namun jika Anda tidak bisa menggunakan sepeda motor, itu akan percuma. Bagaimana jika Anda menggunakan motor Yamaha yang persis seperti yang digunakan Lorenzo, apakah Anda akan menang lawan Lorenzo? Ya, tentu saja, Anda bisa menang lawan Lorenzo, jika Anda memiliki keterampilan yang lebih baik dibandingkan dia.
Jadi setelah mesin yang hebat dan bahan bakar yang cukup, Anda perlu memiliki keterampilan yang memadai untuk meraih kinerja puncak. Keterampilan hanya bisa Anda raih dengan belajar dan melatihnya. Tidak ada cara lain: belajar dan berlatih. Untuk memiliki keterampilan yang tinggi Anda harus mengetahui cara melakukan yang benar dan melatihnya. Perlu waktu dan kesabaran untuk memiliki keterampilan.
Jadi, untuk meraih kinerja puncak, Anda memerlukan tubuh dan pikiran yang sehat, motivasi yang tinggi, serta keterampilan yang memadai.

Penyebab Kegagalan

penyebab kegagalan
Anda tahu penyebab kegagalanAnda? Ya, setiap orang pernah mengalami kegagalan. Kemampuan memahami apa penyebab kegagalanAnda akan menjadikan diri Anda semakin cerdas dan bijak sehingga akan mampu berjalan kembali dengan lebih baik.

Untuk memahami penyebab kegagalan, diperlukan kemampuan berpikir analitis dan kritis. Kita perlu menghindari pemikiran yang emosional sehingga tidak mampu menemukan penyebab kegagalan. Jika Anda tidak mampu menemukan penyebab atau akan permasalahan kegagalan Anda, maka Anda tidak akan mampu untuk memperbaikinya.
Artikel ini akan menjelaskan bagaimana menelusuri penyebab kegagalan, bahkan penyebab utama yang disebut dengan root cause sehingga jika kita bisa menemukannya dan mampu mengatasinya, kita akan berjalan lebih baik.

Hindari Penyebab Kegagalan Emosional

Perlu dipahami, Anda harus membedakan antara intuitif dan emosional. Intuitif bisa memberikan solusi, tetapi tidak dengan emosional yang sering kali hanya membela ego sendiri. Jika pikiran Anda fokus untuk membela ego sendiri, maka Anda akan selalu menganggap bahwa masalah ada di luar, termasuk ada di luar kendali Anda. Jika sebuah masalah berada di luar, maka kita tidak akan pernah bisa mengatasinya. Anda akan mengalami kegagalan yang sama terus menerus akhirnya Anda menyerah dan malas untuk berusaha lagi.
Contoh-contoh penyebab emosional diantaranya:
  • menyalahkan orang lain
  • menyalahkan kondisi
  • menyalahkan peristiwa
  • menyalahkan pemerintah
  • menyalahkan saingan
  • menyalahkan masyarakat
  • menyalahkan takdir
Pokoknya, dia akan menyalahkan apa pun di luar dirinya. Jika masalah ada di luar Anda, maka Anda tidak akan bisa mengatasinya. Khusus untuk yang terakhir, menyalahkan takdir, ini akan menutup semua pikiran Anda untuk menemukan solusi. Toh, sudah takdir, apa pun yang dilakukan akan percuma.
Kalau kita tidak boleh mengalahkan apa yang ada di luar diri kita, apakah kita harus menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab kegagalan kita?
Mungkin banyak motivator yang mengatakan bahwa Anda harus menyalahkan diri sendiri secara mutlak.
Anda sulit menerimanya?
OK, jika Anda yakin masih ada faktor luar sebagai penyebab kegagalan, namun saya tetap mengajak Anda untuk tetap memulai memeriksa diri sendiri sebelum menyalahkan pihak luar. Ini akan memberikan pengalaman yang luar biasa, memberikan pelajaran, dan hikmah yang berharga dibandingkan Anda fokus menyalahkan pihak luar sebagai penyebab kegagalan Anda.

Ambilah Tanggung Jawab

Jika Anda ingin menjadi orang yang berpikiran maju, maka Anda harus mengambil tanggung jawab atas kegagalan Anda. Anda gagal karena Anda sendiri, karena kesalahan yang Anda lakukan.
Mari kita lihat, apa yang menyebabkan seseorang gagal?
Jawabannya adalah karena dia berhenti. Kata “berhenti” memiliki dua makna. Pertama berhenti bertindak untuk mencapai tujuannya. Kedua berhenti untuk menyesuaikan tujuannya dengan kondisi yang ada.
Saya rasa, Anda sudah paham dengan maksud yang pertama. Anda akan gagal jika Anda berhenti bertindak untuk mencapai tujuan Anda. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa seseorang berhenti bertindak?
Ada dua kemungkinan jawaban. Yang pertama karena dia tidak mengetahui apa lagi yang harus dilakukan. Yang kedua karena dia tidak mau lagi untuk bertindak. Namun jawaban pertama bisa digugurkan dengan seketika. Jika Anda tidak mengetahui apa yang harus Anda lakukan, maka seharusnya Anda mencari tahu. Berusaha agar Anda mengetahui apa yang harus Anda lakukan. Pertanyaanya adalah apakah Anda mau mencari tahu? Jadi intinya adalah kemauan.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa penyebab seseorang berhenti adalah karena sudah tidak ada kemauan.
Yang kedua, kadang, kita bisa berhenti karena memang kondisi yang tidak menguntungkan. Misalnya Anda memiliki tujuan untuk menjadi seorang PNS. Anda tidak berhenti untuk berusaha menjadi PNS dengan mengikuti ujian setiap tahun. Namun, Anda tetap gagal karena umur melewati batas syarat menjadi PNS. Dan Anda disebut gagal menjadi seorang PNS. Ya, Anda gagal menjadi seorang PNS jika Anda berhenti.
Anda memang tidak mungkin lagi untuk menjadi PNS karena umur sudah tua. Tetapi, Anda masih bisa menyesuaikan tujuan Anda dengan kondisi saat ini. Apa tujuan Anda sebenarnya menjadi PNS? Jika mau mengabdi kepada masyarakat, ada cara lain, meski Anda tidak menjadi PNS. Jika ingin mendapatkan pensiun, ada pihak ketiga yang bisa mengatur pensiun Anda. Pertanyaanya adalah apakah Anda mau menyesuaikan tujuan Anda? Ya, kembali kepada kemauan Anda sendiri.
Apakah Anda bisa menerima bahwa penyebab kegagalan itu berasal dari diri Anda? Silahkan Anda tuliskan pada form komentar penyebab kegagalan Anda, insya Allah, akan saya tunjukan bahwa penyebab kegagalan tersebut berawal dari diri Anda.

Teori Itu Mudah, So What?

teori itu mudah
Teori itu mudah. Akrab dengan kalimat itu? Banyak orang yang berkata seperti itu saat menerima nasihat dari orang lain. Teorinya sich mudah, tetapi prakteknya sulit. Benar? Benar sekali. Lalu apa? Lalu bagaimana?

Seseorang yang berpikiran maju, tidak akan berhenti sampai disini. Bahkan, tidak perlu mengatakan hal ini. Praktek lebih sulit dari teori. Semua orang juga tahu! Buat apa kita terus mengatakan hal ini?

Memangnya kenapa kalau terus mengatakannya?

Anda akan fokus pada kata “sulit”. Fokus pada kata sulit bisa menghentikan Anda. Fokus pada kata sulit bisa menurunkan kinerja Anda. Juga, bisa membuat Anda malas.
Sahabatku, semua orang tahu, praktek itu memang sulit. Perlu usaha dan kerja keras untuk melakukan sesuatu yang baik. Termasuk, saya juga tahu bagaimana sulitnya memotivasi orang, apalagi orang yang bawaannya malas. Namun jika terus saya pikirkan, malah saya akan berhenti menulis artikel motivasi.
Untuk itu berhentilah mengatakan teori itu mudah tetapi prakteknya sulit. Semua orang sudah tahu. Yang jelas ada yang lebih penting dari ini, yaitu
  • Pahamilah bahwa teori itu sebenarnya membuat Anda lebih mudah bertindak. Teori akan memberikan arahan dan gambaran bagaimana kita bertindak, meski tidak 100% sama. Teori ibarat secercah cahaya yang akan menerangi jalan Anda. Secercah cahaya itu jauh lebih baik dibandingkan berjalan di tengah kegelapan.
  • Untuk melakukan kebaikan dan meraih sukses itu memang sulit. Maka, langkah Anda sekarang ialah terus meningkatkan kualitas diri agar Anda mampu menjalankan hal yang lebih sulit. Agar Anda menjadi kuat dan tangguh sehingga tidak kalah dengan kata sulit
  • Yakinlah bahwa sesulit apa pun beban yang ada di depan Anda, Anda akan mampu menjalaninya sebab Allah tidak akan memberikan beban diluar kemampuan Anda. Silahkan lihat QS.2:286.
  • Bukan hasil yang tujuan utama. Namun bagaimana proses Anda meraih hasil dan sikap serta akhlaq Anda baik dalam proses maupun terhadap hasil. Jika Anda menyikapi proses dengan sabar, tawakal, dan iktiar yang optimal, bagaimana pun hasilnya, Anda tetap beruntung. Begitu juga, jika Anda menerima hasil akhir dengan tabah dan bersyukur, itulah yang akan menjadikan Anda lebih baik. Dan, Anda pasti sanggup untuk bersikap demikian.

Penyebab Selalu Mengatakan Teori Itu Mudah

Jika ada orang yang selalu mengatakan “teori itu mudah, tetapi prakteknya sulit”, artinya pada orang tersebut adalah masalah mental yang perlu disembuhkan. Minimal salah satu masalah dibawah ini:
  • Ini sebuah pembenaran. Jika ada sebuah pembenaran maka seakan dia boleh tidak melakukan, boleh melakukan tetapi tidak maksimal. Seolah-olah dia merasa wajar jika tidak melakukannya karena sulit. Padahal, jika Anda menemukan kesulitan artinya Anda sedang berhadapan dengan sebuah tangga yang akan membawa Anda menuju posisi yang lebih baik. Untuk menaiki tangga memang perlu usaha. Jika Anda mau melalui kesulitan, artinya Anda akan menjadi pribadi yang lebih baik.
  • Diawali oleh rasa rendah diri. Merasa diri tidak sanggup untuk melakukan hal tersebut, sehingga dia cepat-cepat mengatakan sulit. Ini tanda-tanda tidak percaya diri yang harus segera Anda sembuhkan.
  • Bisa juga dikarenakan sifat malas yang sudah melekat pada diri sendiri. Salah satu ciri orang malas ialah tidak mau berusaha. Hanya memilih tindakan-tindakan yang mudah dan biasa dilakukan saja.
Jika ada ingin yang mudah-mudah saja, artinya Anda betah di zona nyaman Anda. Padahal yang namanya zona nyaman hanyalah ilusi. Hentikan Anda mengatakan teori itu mudah.

Mental Juara Itu Perlu

mental juara
Pengaruh Mental Juara Bisa Terlihat Dalam Sebuah Kompetisi.

Saya seringkali menonton sepak bola dan mengikuti kompetisinya. Yang cukup menarik ialah bagaimana peran mental juaraterhadap keberhasilan sebuah tim. Ternyata, memiliki pemain dengan keterampilan yang mumpuni saja tidak cukup.
Seringkali sebuah tim bertabur bintang tidak bisa menjadi juara, bukan karena masalah kemampuan fisik tetapi justru karena hilangnya mental juara.
Pengaruh mental pada pertandingan memang dengan mudah bisa kita lihat. Misalnya dalam pertandingan sepak bola, tuan rumah selalu memiliki peluang menang lebih besar dibandingkan saat bertamu karena mendapatkan dukungan mental dari penonton. Ini menunjukkan bahwa peran mental juara dalam sebuah pertandingan sangat besar.

Mental Juara Bukan Untuk Olah Raga Saja

Tentu saja, yang dimaksud mental juara itu bukanlah dalam bidang olah raga saja. Bukan dalam pertandingan saja, tetapi juga untuk berbagai bidang lainnya.

Mental Juara Diperlukan Dalam Karir

Yup, jika Anda ingin memiliki karir yang sukses, langkah pertamanya adalah Anda harus membangun mental juara. Banyak karyawan dengan potensi yang luar biasa, tetapi karena tidak memiliki mental juara, maka semua potensinya terabaiknya. Dia tidak tidak mau memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya sehingga tidak menjadi yang terbaik.

Juara Dalam Bisnis = Untung Besar

Jika Anda memiliki produk atau jasa juara, maka produk dan jasa Anda akan lari manis. Jika Anda memasarkan produk dengan cara juara (baca yang terbaik) maka dia pun akan mendapatkan hasil yang terbaik. Siapa pun suka yang terbaik. Jika Anda terbaik dalam bisnis Anda, maka otomatis Anda akan mendapatkan untung yang terbaik.

Juara Sejati Memiliki Sikap Sportif

Tentu saja, yang dimaksud disini bukan cara meraih juara dengan menghalalkan segala cara. Seorang juara sejati akan selalu bertindak sportif. Apa jadinya jika kita juara tetapi didapat dengan cara yang tidak baik? Maka sesungguhnya gelar juara akan terasa semua. Anda tidak benar-benar juara, hanya secara resmi saja.
Berlaku curang, sikut kiri sikat kanan, dan mencuri start bukanlah sikap seorang juara sejati. Juara sejati berusaha untuk menjadi yang terbaik, bukan sekedar mencari gelar juara. Selalu ingin menjadi yang terbaik adalah mental juara yang benar, bukan sekedar mendapatkan gelar, penghargaan, bonus, atau piala.

Mulailah Dengan Percaya Diri

Salah satu mental juara itu adalah percaya diri. Dia yakin bahwa dia mampu menjadi juara. Hanya orang yang percaya dirilah yang berani masuk gelanggang untuk bertanding. Percaya dirilah yang akan menjadi dia bertindak dengan cara yang terbaik.

Juara Itu Bukan Berarti Sombong

Seorang juara sejati akan bertindak, kemudian melakukan apa yang dia lakukan sebaik mungkin. Bukan dengan cara hanya omdo (omong doank) sambil menjatuhkan dan menjelekan lawannya. Sikap seperti ini sama sekali tidak menggambarkan mental juara. Justru, sikap sombong datang karena dia tidak percaya diri menjadi juara. Dia akan berusaha menjatuhkan lawan dengan omongan supaya dia dianggap juara.

Juara Sejati Mengakui dan Menerima Kekalahan

Dia tahu, bahwa kekalahan bukanlah kiamat. Mungkin dia tidak menjadi juara pada pertandingan kali ini. Tetapi dia tidak berhenti, dia mengambil hikmah sehingga pada pertandingan berikutnya dia bisa tampil lebih baik lagi. Dia tidak menyesal, tidak terpukul, dan tidak juga menyalahkan lawan. Menyalahkan lawan hanya akan menutup mata kita melihat kekurangan diri untuk diperbaiki.
Apakah Anda memiliki mental juara? Apakah Anda ingin membangun mental juara?